Kamis, Maret 25, 2010

Cacat Fisik Bukan Penghambat

Lim, Jago Mekanik Mobil
Kamis, 25 Maret 2010

Keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih sukses dalam bekerja. Dengan semangat kuat dan kerja keras, Lim Chun Cui yang cacat fisik, bisa membuka bengkel servis mobil di kawasan Bengkong, Tiban, dan Sungai Beduk.

PRIA kelahiran Batam, 1 Mei 1954, ini tergolong punya semangat baja. Cacat tubuh bukan penghalang untuknya terus bekerja.

Berbekal keahlian mengutak-atik mesin (mekanik), dia mampu bekerja layaknya orang sehat. Beberapa tahun berusaha mandiri dia akhirnua berhasil mendirikan usaha sejumlah bengkel mobil. “Mobil pejabat Pemko, Otorita, bahkan Wali Kota pernah saya pernaiki.

Sekarang saya sudah sering pindah-pindah, akhirnya mereka susah mencari saya,” kenang Lim, Rabu (24/3).Keahlian membongkar mesin diawali tahun 1978, saat Lim belajar membengkel pada seorang kawan.

Selama lima tahun ikut teman, akhirnya dia bisa memperbaiki kerusakan mesin mobil dengan baik. Setelah merasa pengalamannya cukup, Lim akhirnya bekerja di tempat lain.

Dengan kerja kerasnya, usaha laki-laki separuh baya dengan kedua kaki yang mengecil ini berhasil mengumpulkan uang. Meski uang yang disisihkan tidak seberapa, lama-kelamaan dia bisa mengumpulkan modal.

Pada 1998, Lim pun membuka bengkel servis mobil sendiri di Bengkong. Ia kerjakan sendiri semua mobil yang masuk ke bengkelnya. Karena banyak order, Lim kewalahan. Akhirnya dia merekrut beberapa orang untuk membantu pekerjaannya. Semua karyawan yang bekerja di tempatnya bertubuh normal.

“Usaha saya berkembang pesat, sehingga order semakin banyak. Saya kewalahan saat itu. Apalagi saya sendiri mengalami kelainan di kedua kaki. Namun banyak klien memuji pekerjaan saya yang cepat dan tangkas,” kenang Lim.

Lim tidak merasa kekurangan tubuhnya sebagai penghambat dalam bekerja. Bahkan ia menganggap itu nikmat karena membuat pergerakannya cukup lincah.

Setahun berwirausaha di Bengkong, pemilik rumah yang disewa untuk usaha bengkelnya meminta ia pindah tempat dengan alasan akan melakukan renovasi bangunan. Dengan berat hati, Lim pun menutup usahanya.

Namun pada 1999, ia mendiri bengkel di Tiban. Selama setahun usahanya berjalan pesat di tempat baru tersebut. Namun kembali pemilik rumah memintanya pindah dengan alasan yang sama seperti sebelumnya.

“Ya, ada rasa kecewa. Mau bagaimana lagi, mereka punya hak untuk itu. Sedangkan saya sebagai penyewa hanya bisa pasrah,” kenangnya bersedih.

Akhirnya pada tahun 2000, ia pindah ke Duriangkang, Sungai Beduk, untuk merintis kembali usahanya. “Tidak alasan untuk malas-malasan. Justru dengan keterbatasan ini lah saya bisa bangkit dan terus berkarya. Apalagi bagi yang normal, tentunya mereka harus menghasilkan yang lebih,” ajak dia.

Usaha Lim banyak mendapat dukungan teman-temannya. Meski sempat bangkrut, kini usaha bengkelnya mulai bangkit kembali. Saat ini ia juga bekerja di sebuah bengkel dekat Jalan Bunga Raya Komplek Plaza 91 Square Blok C 16 Batam. (candra p pusponegoro)

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

Muhith Jepara Batam Copyright © 2009 Jepara Bumi Kartini - Batam Bumi Industri by Muhitho Kibitho 08192224377