Jumat, Oktober 09, 2009

Syahid untuk Korban Gempa Sumatera dan Jambi

Gempa yang berkekuatan 7,9 skala richter di Sumatera Barat beberapa waktu lalu telah mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Semua yang meninggal masuk dalam kategori mati syahid. Mereka yang meningal akibat bencana alam berupa banjir, tanah longsor, badai dan gempa termasuk dalam kategori mati syahid jika tidak dalam kondisi bermaksiat. 

Jika seseorang yang terkena bencana kemudian meninggal namun kondisinya sedang durhaka kepada Allah misalnya sedang mabuk, berada di dalam diskotik, berjudi, melacur dengan wanita yang bukan istrinya maka bencana yang menimpanya merupakan azab.

Menurut sebuah media terkemuka di Batam, jumlah korban yang meninggal akibat gempa yang terjadi di Sumatera sampai Jumat, (9/10 disebutkan korban meninggal 784 orang dan hilang 242 orang. Sementara data dati METROTV menyebutkan korban meninggal sampai Selasa, (6/10) sejumlah 625 orang. Sedangkan menurut versi BNPB sekitar 1000 orang dan versi PBB sekitar 1100 orang dan isu dari CNN menyebutkan meningal mencapai 4000 orang. Sementara TV One beberapa waktu yang lalu juga mengabarkan bahwa korban meninggal mencapai 715 orang, hilang 295 orang. 

Jumlah orang yang meningal dari seluruh media yang ada di Indonesia baik media cetak maupun elektronik menyebutkan korban gempa di Sumatera dan Jambi baik yang meninggal mau pun yang hilang berjumlah ribuan orang. 

Yang jelas musibah ini bukan azab, melainkan ujian dan peringatan dari Allah SWT, sementara jika dilihat dari hadis Rasulullah SAW tentang mati syahid maka semua korban yang meninggal adalah termasuk mati syahid. 

Mati syahid adalah impian setiap muslim, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Hiduplah dengan kemuliaan atau mati syahid". Di sini banyak orang yang tidak tepat dalam merealisasikan kata mati syahid, sehingga salah dan keliru dalam mempraktekkan untuk mati syahid. 

Imam Samudera mati syahidnya masih dalam perdebatan, dan teroris yang mengebom di tempat umum lalu ikut mati maka bukan termasuk mati syahid, tetapi mati karena terjerembab oleh nafsu angan-angan yang tinggi sehingga meyakini mati syahid. Padahal jelas itu tidak termasuk dalam kategori mati syahid baik syahid dunia akhirat maupun syahid akhirat.

Ada beberapa kategori orang yang termasuk mati syahid, kategori tersebut  antara lain;

Al-Math’un

Orang yang meninggal karena datangnya wabah penyakit. Datangnya wabah penyakit pada suatu daerah yang mengakibatkan banyak korban meninggal dari wabah tersebut, misalnya wabah penyakit deman berdarah, chikungunya, flu burung, flu babi dan lain sebagainya. Jika ada seseorang yang mati karena wabah penyakit tersebut maka matinya syahid akhirat.

Al-Mabthun

Orang yang meninggal karena sakit perut. Dalam dunia kesehatan, orang yang sakit itu ada dua kategori ketika orang sakit, yaitu sakit yang bersifat medis sehingga dapat disembuhkan oleh dokter dan sakit yang bersifat non medis di mana dokternya orang yang ahli ruq'yah syar'iyah. Kedua sakit ini jika mengakibatkan kematian maka dinamakan syahid akhirat.

Al-Gharaq

Orang yang tenggelam, orang yang tenggelam karena banjir bandang, karena tanggul yang jebol, karena tsunami mau pun karena kecelakan dalam berlayar. Semua kematian yang disebabkan karena teggelam dinamakan mati syahid akhirat.

Shaahibul Hadam

Orang yang tertimpa runtuhan. Musibah berupa datangan reruntuhan atau serpihan itu tidak pernah diduga sebelumnya. Musibah itu datang bersamaan karena adanya gempa, tanah longsor, gedung roboh, rumah ambruk atau bagunan hancur. Semua musibah berupa runtuhan yang mengakibatkan kematian maka disebut syahid akhirat.

Syahid fisabilillah

Orang yang mati syahid karena dijalan Allah SWT. Mati dijalan Allah SWT ini yang sering mengecoh pemahaman seseorang. Orang-orang yang pergi ke majelis taklim, pergi wirid, pergi haji, pergi menuntut ilmu jika meninggal sekilas memang mati syahid. Tetapi jika kepergiannya tidak ikhlas karena mengharap ridha Allah maka mereka tetap bukan mati syahid. Jadi orang yang mati syahid di jalan Allah hanyalah orang-orang yang dalam kepergiannya ikhlas karena Allah. 

Kelima kategori mati syahid ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya “Orang yang mati syahid akhirat itu ada lima, antara lain al-Math’un (mati terkena wabah), al-Mabthun (mati karena sakit perut), al-Gharaq (mati karena tenggelam), Shaahibul hadam (mati karena tertimpa reruntuhan), Syahid fii sabilillah (mati karena dijalan Allah)”. (HR Bukhari dan Muslim) 

Ibu yang Meninggal Karena Melahirkan


sebagai mana sabda Rasulullah SAW yang artinya “Seorang perempuan yang meninggal karena melahirkan putra mau pun putrinya karena anak yang dikandungnya, maka ia mati syahid. Mati syahidnya karena anaknya yang menarik tali pusarnya menuju surga”. (HR Ahmad ad Darimi wal Thayaliisy)

Meninggal karena ribath (Menjaga Perbatasan)


Ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya “Berjaga-jaga di perbatasan negara muslim dengan dengan negara lainnya itu lebih utama dari pada puasa sebulan penuh dan beribadah pada malam harinya, dan jika seorang tersebut meninggal amalnya akan mengalir sebagaimana saat ia hidup, ia diberi rizeki disisi Allah dan dijauhkan dari fitnah". (HR Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

Muhith Jepara Batam Copyright © 2009 Jepara Bumi Kartini - Batam Bumi Industri by Muhitho Kibitho 08192224377